JATENG.NASDEM.ID – Kawasan pedesaan merupakan wilayah potensial untuk dijadikan sebagai lumbung suara dalam Pemilu 2024 mendatang, hal ini karena partai-partai besar seperti PDIP, Golkar, PKB, dan Gerindra belum secara optimal menggarap wilayah ini.
Demikian kesimpulan wawancara JATENG.NASDEM.ID dengan peneliti sosial Agung Prihatna di Jakarta, Jumat (14/5)
Menurut Agung Prihatna yang selama ini menjadi senior riset di Research Center Media Group (RCMG), kawasan pedesaan masih sangat terbuka bagi seluruh partai politik.
Agung mencontohkan PDIP sudah confirm menjadi wahana bagi para pengagum Soekarno. ‘’Pada 2019 lalu terbukti bahwa partai ini memborong dukungan dari kantong-kantong penggagum Soekarno, seperti Dapil III, IV, V, VI, sebagian Dapil VIII, sebagian Dapil IX dan X. Bahkan di daerah-daerah itu, mereka bisa tampil sebagai mayoritas,’’ ujarnya.
Ia menambahkan, ‘’Di Dapil IV dan V, hampir tertutup bagi partai lain untuk mendapatkan suara signifikan dari kalangan Soekarnois.’’
Menurut Agung karakter PDIP adalah partai kalangan menengah bawah di perkotaan. ‘’Suara di pedesaan cenderung menurun secara signifikan. Sehingga partai ini menjelma sebagai partai wong cilik tapi spesifik di perkotaan,” katanya.
Menurut Agung, Golkar adalah partai politik yang masih kuat dominasinya di pedesaan. ‘’Hampir dapat dikatakan, sebagian besar warga pedesaan yang bukan menjadi simpatisan Soekarno, menaruh hati kepada partai yang sudah berdiri sejak masa Orde Baru ini,’’ katanya.
Hanya masalahnya, ia menekankan, Golkar agak menemui kesulitan ketika harus menggaet anak-anak muda. ‘’Jadi berurusan dengan Golkar, lebih banyak karena masalah memori. Orang-orang tua di desa, sejak menjadi pemillih pemula, yang diingat ya cuma Golkar.’’
Selain Golkar, Agung Prihatna yang sudah sejak 1999 menekuni dunia survei menyebutkan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Partai berlambang kabag ini juga menangguk suara cukup banyak di pedesaan. ‘’Namun ya itu, data memperlihatkan jika pemilih mereka berasal dari kalangan tua,’’ ujarnya.
Lalu kemana anak muda menjatuhkan pilihannya? Menurut Agung, suara kaum milenial dan generasi Z menyebar ke seluruh partai. ‘’Gerindra cukup diuntungkan. Sedangkan PKS juga mendapatkan rahmat karena model kaderisasinya. Partai NasDem, juga berhasil meraup suara dari anak muda,’’ ujarnya memberikan pujian.